Canda Tawa antar Imam Asy-Syafii dan Seorang Politisi: Tadarus tentang Kepemimpinan

Oleh: Ahmad Rofi' Usmani

Suatu hari, seorang politisi kondang van Mesir merasa kangen dengan Imam Asy-Syafii. "Aku kok kangen dengan nasehat Tuan Guru satu itu. Nasehat dan masukan beliau selalu mengena di pikiran dan hatiku."

Segera, hari itu si politisi sowan kepada sang Imam. Selepas berbagi sapa sejenak, si politisi berucap, "Tuan Guru. Berilah saya nasehat. Kok saya kian bingung dengan apa yang seharusnya akan saya lakukan kini. Bagaimanakah caranya agar saya bisa menjadi politisi yang baik dan adil?"

Mendengar ucapan si politisi, sejenak sang Imam tersenyum kecil. Lalu, jawab sang Imam dengan bijak, "Apa mimpi njenengan sebagai seorang politisi yang baik dan adil?"

Menerima pertanyaan tak terduga demikian, sejenak si politisi tercenung dan termenung. Lalu, ia menjawab dengan suara lirih, "Tuan Guru. Saya akan memperbaiki sistem pemerintahan, melawan korupsi dan menegakkan keadilan bagi semua rakyat."

"Oh, jawaban njenengan bagus sekali. Namun, sebelum njenengan melakukan semua itu, ada satu hal yang harus njenengan lakukan," sahut Imam Asy-Syafii. Seraya memandang tajam si politisi.

"Menopo, nggih, Tuan Guru?" tanya si politisi. Sangat penasaran dan ingin tahu.

"Njenengan pertama-tama perlu belajar mendengarkan seluruh ucapan dan keluhan istri njenengan dengan penuh perhatian dan sabar. Jika njenengan mampu mengatasi hal itu, njenengan akan siap untuk mengatasi tugas-tugas yang lebih besar dan berat," jawab Imam yang terkenal berwawasan luas dan moderat itu. Sambil tersenyum kecil.

Mendengar nasehat yang lucu dan mengejutkan tersebut, si politisi sejenak terdiam. Namun, ia kemudian tersenyum dan menyadari pentingnya kepemimpinan yang mencakup penghargaan terhadap keluarga dan kehidupan pribadi.

Mereka berdua kemudian tertawa bersama. Si politisi merasa terinspirasi oleh nasehat humor dan bijak dari Imam Asy-Syafii. Ia menyadari, kepemimpinan yang baik melibatkan sikap rendah hati, kesabaran dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. 

Sugeng enjing, nggih. Dan, salam takzim dari Baleendah, Bandung.

(Copas).    08-07-2023 - TGH Syamsul Rijal - PP Darul Muhajirin Praya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Imam Ahmad Bin Hanbal Dan Istighfar Tukang Roti

Hikmah Pagi

Hormati Dan Sayangi Kedua Orang Tua Kita